25 December 2008

Gua iri ama Ostrali

Aku punya pengalaman di Royal Children Hospital, Melbourne, Australia. Pokoknya kesan yg buaaiiiik buanget. Mereka waktu dapat pasien tuh antusias banget. Kali di sini jarang banget dapat pesakitan ya, pada sehat-sehat semua. Mereka tuh gak bakal membolehkan kita pulang klo belum yakin-seyakinnya klo si anak gak ada apa-apa. Kayak anakku, Yolda, dia sampe nginep tiga hari, padahal pada hari ke-2 kita rasa udah kembali sehat seperti sedia kala. Tapi, dokternya tetap ngotot untuk memeriksa cairan tulang belakangnya. Kami sempat khawatir karena pengambilan cairan tersebut berkali-kali gagal, setiap kali gagal mereka mencoba meningkatkan level pembiusan, katanya anak kuat banget gak mempan dibius. Ditambah lagi dengan rumor dari org Indo yg bahayalah, bisa cacatlah, bisa lumpuhlah dll. Setelah tiga orang dokter gagal dalam 4 kesempatan dengan suntikan sekitar 9 kali, akhirnya pengambilan cairan berhasil dilakukan oleh spesialis di ruang operasi dengan bius total. Syukur alhamdulillah, pagi setelah itu hasilnya langsung diinformasikan dan tidak ada masalah pada otak (suspect penyakit). Dan segera kami boleh pulang.

Saya benar-benar salut dalam kerja para perawat dan dokter. Pada awal anak kami masuk (kejang-kejang), mereka langsung tangani tanpa ada pertanyaan masalah keuangan dan administrasi terlebih dahulu. Demikian pula pas pulang, tidak ada tagihan. Bahkan waktu saya tanya, account kami belum tersedia. Baru setelah seminggu dua bills dikirim ke rumah. Bill kemudian aku urus di OSHC, mereka yang bayar. Satu lagi, di rumah sakit tuh ada taman bermainnya bikin anak cepat sembuh.

Klo kerjaan sebenarnya cukup banyak. klo sekedar kerja mah, Queen Victoria Market (Vicmart) selalu siap sedia (kayak Oralit). Yg susah tuh nyari yang gajinya gede, yang kerjanya mudah dan enak, yang waktunya gak neko-neko. Mosok gaji cuman $6/hour klo kerja ama pengusaha asal Indonesia (kelakuan emang org Indo). Kerja kasar? udah telanjur lama jadi orang yg halus2, maksudnya gak pake phisik. maunya kerja dibelakang meja pake bahasa Indonesia, he-he, secara IELTS pas-pasan. Lebih ngacok lagi tuh kerjaan yang mulai jam 4 pagi kayak dibeberapa pabrik, gak gua banget yg susah tidur susah bangun. Apalagi klo ingat ayat ini: Janganlah harta-hartamu, keluarga dan ,anak-anakmu melalaikan engkau dari mengingat-Nya. klo kerja mulai jam segitu sengaja lupa [sholat] padanya dong. ya nggak-ya nggak? Sorry klo gak nyambung.

Segitu dulu Mpren.
Horee gua tadi timbang badan dah 63 Kg, naik dong sekitar 6-7 Kg. Senangnya hidup di negara yang adil dan makmur ini.

Tadi kami sekeluarga jalan-jalan karena public transport gratis mulai kemaren kerna christmas. Terus besok Boxing Day, barang didiskon abis, belanja-belanja, jam tangan jangan lupa. Beda banget ya ama lebaran di Indo, jangan kata transport gratis, toeslag aja dilanggar. Jangan kata barang didiskon abis, yang ada sembako merambat naek. Nasib-nasib, lahir kok di negeri jenggo.

No comments: